Friday 15 August 2014

sedikit tentang KITAB ZABUR


Zabur (bahasa Arab: زبور) disamakan oleh sebagian ulama dengan Mazmur, yang menurut Islam, adalah salah satu kitab suci yang diturunkan sebelumAl-Qur'an (selain Taurat dan Injil).
Istilah zabur adalah persamaan dengan istilah Ibrani zimra, bermaksud "lagu, musik." Ia, bersama dengan zamir ("lagu") dan mizmor ("mazmur" ataupsalm), merupakan derivasi zamar, artinya "nyanyi, nyanyikan pujian, buatkan musik."
Dalam Islam zabur adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud.

Kitab Zabur / Mazmur
Kitab Zabur atau lebih dikenal juga dengan Mazmur adalah kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Qur'an (selain Kitab Taurat dan Kitab Injil). Kata Zabur berasal dari persamaan bahasa Ibrani: zimra yang berarti "lagu" atau "musik". Mazmur (mizmor atau psalm) sendiri berasal dari kata zamar, artinya "bernyanyi, nyanyikan (lagu) pujian". 

Kitab Zabur diturunkan Allah SWT kepada Nabi Daud Alaihis Salam untuk disampaikan kepada kaum Bani Israil.

Satu hadits dari sahih Bukhari, mengatakan: Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah bersabda,
"Pembacaan Zabur dimudahkan bagi Daud. Dia sering mengarahkan agar binatang tunggangannya diletakkan pelana, dan mampu menghabiskan bacaan Zabur sebelum pelana siap diletakkan. Dan dia tidak akan makan tetapi hasil dari kerjanya sendiri." 
Penjelasan Kitab Zabur Didalam Al Quran 

Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah didustakan (pula), mereka membawa mu'jizat-mu'jizat yang nyata, zabur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna. 
(ALI 'IMRAN (KELUARGA 'IMRAN) ayat 184)
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, 'Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan zabur kepada Daud. (AN NISAA' (WANITA) ayat 163)
Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan zabur kepada Daud. ( AL ISRAA' (Memperjalankan di malam hari ) ayat 55)
Dan sungguh telah Kami tulis didalam zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh. (AL ANBIYAA' (NABI-NABI) ayat 105)

Orang Islam pasti pernah mendengar kata Zabur, kitab yang diberikan kepada Nabi Daud, dan menjadi salah satu kitab yang wajib diimani bersama Taurat, Injil, dan Al-Quran.
“Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS Al-Israa 55)
Kitab Zabur, bersama Taurat, sebenarnya ada di dalam Kitab Perjanjian Lama, yang bersama Kitab Perjanjian Baru menjadi kitab suci bagi ummat Nasrani atau Kristiani, baik Kristen (Protestan) maupun Katholik, yang dikenal sebagai Alkitab atau Bible. Sementara itu, Kitab Perjanjian Lama dipercaya sebagai kitab suci bagi umat Yahudi.
Kitab Zabur (Arab) atau Mazmur (Ibrani), dikenal sebagai sajak-sajak keagamaan dan karenanya banyak digunakan sebagai buku nyanyian dan doa, baik oleh umat Yahudi maupun Kristiani. Bagi kalangan Kristiani, sejumlah isi Zabur telah digubah menjadi nyanyian gereja.
Sajak-sajak dalam Zabur bermacam ragam: ada nyanyian pujian dan ada nyanyian untuk menyembah Tuhan; ada doa mohon pertolongan, perlindungan dan penyelamatan; doa mohon ampun; nyanyian syukur atas berkat Tuhan, permohonan supaya musuh dihukum.
Doa-doa dalam Zabur ada yang bersifat pribadi, ada pula yang bersifat nasional. Beberapa di antaranya menggambarkan perasaan seseorang yang paling dalam, sedangkan lainnya menyatakan kebutuhan dan perasaan seluruh umat Allah.
Banyak orang Islam yang mungkin belum pernah membaca isi dari kitab itu. Meski Zabur ada di dalam Alkitab yang mudah ditemui, jarang orang Islam mau membacanya. Saya sendiri baru membaca kitab itu setelah melihat sebuah buku berjudul Zabur di sebuah toko buku di Ambasador Mal pada 15 Mei 2007, yang kemudian saya beli untuk menjadi koleksi perpustakaan pribadi.
Inilah beberapa petikan isi Kitab Zabur:
Syair ke-115
Kemuliaan hanya bagi Allah
Bukan kami, ya Allah, bukan kami,
melainkan nama-Mulah yang patut dimuliakan,
karena kasih abadi-Mu dan kesetiaan-Mu.
Syair ke-100
Pujilah Allah dalam Bait-Nya *)

Ketahuilah bahwa Allah adalah Tuhan.
Dialah yang menjadikan kita, dan kita adalah milik-Nya.
Kita adalah umat-Nya, kawanan domba yang digembalakan-Nya.
Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan ucapan syukur,
masuk ke pelataran-Nya dengan puji-pujian.
Mengucap syukur kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!
*) Bait (Arab) = Rumah
Syair ke-84
Rindu pada Bait Allah

Ya Allah, Tuhan semesta alam, dengarkanlah kiranya doaku.
Indahkanlah, ya Tuhan yang disembah bani Yakub!
Pandanglah perisai kami, ya Allah,
perhatikanlah wajah orang yang Kau lantik.
Karena satu hari di pelataran-Mu lebih baik
dari pada seribu hari di tempat lain.
Aku lebih suka menjadi penunggu pintu Bait Tuhanku
daripada tinggal di rumah-rumah kefasikan.
Karena Allah, Tuhanku, adalah matahari dan perisai.
Allah mengaruniakan anugerah dan kemuliaan.
Syair ke-8
Manusia hina sebagai makhluk mulia
Ya Allah, ya Rabbana,
betapa mulia nama-Mu di seluruh bumi!
Keagungan-Mu Kau tempatkan melebihi langit.
Dari mulut bayi dan kanak-kanak yang menyusu pun
Kau letakkan dasar kekuatan karena lawan-lawanmu,
untuk membungkam musuh dan pendendam.
Syair ke-128
Berkah atas rumah tangga
Berbahagialah setiap orang yang bertakwa kepada Allah,
dan yang hidup menurut jalan-jalan-Nya.
Engkau akan memakan hasil jerih lelah tanganmu,
engkau akan berbahagia, dan keadaanmu akan baik.
Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur yang
berbuah lebat
di dalam rumahmu,
dan anak-anakmu seperti ranting zaitun
di sekeliling mejamu.
Sesungguhnya demikianlan berkah akan dilimpahkan
atas orang-orang yang bertakwa kepada Allah.

Kata زُّبُرِ (zubur) adalah bentuk jamak (plural) dari زُبَرَهُ (zubarah) yang artinya potongan-potongan besi seperti dalam Al Kahfi:96 آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ (berilah aku potongan-potongan besi). Karena keterkaitan dengan 'meletakkan potongan bersama-sama' maka menulis (writing) disebut زَبَر (zabar) dan kitab yang ditulis disebut الزِِبْر (az-zibr) dengan bentuk jamak (plural) الزَبُوْر (az-zabur). Singkatnya, di poin ini Kitabullah (kitab kitab) yang dimaksud meliputi Taurat, Injil, Zabur dan Quran.

 
 

Thread ini saya buat untuk melanjutkan pembahasan Zabur yang semula ada di thread lain yang kurang relevan.
Baik saya akan melanjutkan diskusi tersebut. Meski pertanyaan ini sebenarnya bukan untuk abie1102, namun saya menghargai karena dia sudah menjawab secara lugas dan tidak berbelit-belit. Berikut tanggapan saya:

Saudara abie perlu membedakan antara zubur dan zubuur (dengan
 
و). Silakan anda check kamus bahasa Arab anda.

1. 
زِِبْر / zibr (tunggal) menjadi زُبُورْ/ zubuur (jamak)
2. 
زَبُورْ/ zabuur (tunggal) menjadi زُبُرْ/ zubur (jamak)

Jadi kata Zabuur bukan jamak dari Zibr, karena Zabuur adalah kata tunggal. Membaca bahasa Arab harus berhati-hati, karena perbedaan tajwid yang kecil saja bisa berbeda arti, seperti soal Zabuur dan Zubuur ini yang hanya berbeda fathah dan dhommah. Saya kira anda hanya keliru saja melihatnya, saya maklumi itu.

Anda benar bahwa kata 
زُبُرْ/ zubur pun bisa merupakan bentuk jamak dari kata زُبْرَةْ/ zubroh yang berarti pecahan besi. Hal ini bisa menimbulkan kerancuan karena kata Zubur kemudian bisa diartikan sebagai jamak dari Zubroh (contoh pada QS 23:53) maupun jamak dari Zabuur (contoh pada QS 3:184). Namun dalam konteks ayat-ayat Qur'an yang berbicara mengenai kitab Zabur, menurut saya pasangan kata yang digunakan adalah yang nomor 2 diatas, yaituزَبُورْ/ zabuur dan زُبُرْ/ zubur.

Pertanyaan Zabur ini sebelumnya hanya saya lontarkan untuk mengejek seorang user yang saya nilai sok tahu. Tapi jika saudara abie berminat mengungkap makna Zabur ini secara serius, saya senang dan saya juga akan jadikan ini diskusi yang serius. Tidak usah berdebat-debat norak seperti di thread lain, mari kita cari sama-sama apakah makna Zabur yang sebenarnya yang dimaksud Quran. Mungkin anda bisa undang teman-teman anda yang lain yang menurut anda layak berbicara mengenai hal ini, seperti ahli bahasa Arab dan bahasa semit lainnya, juga ahli Alkitab karena menurut saya pembahasan Zabur sedikit banyak akan melibatkan Mazmur Daud. 

0 comments:

Post a Comment