Pages - Menu

Pages

Sunday, 11 September 2016

Gimana sih Pemimpin yang ideal itu?


http://siperubahan.com/read/2854/Pemimpin-Ideal-Untuk-Rakyat--Pemimpin-yang-menjadi-pemimpin-bukan-pemimpin-yang-jadi-Bos



Pemimpin yang ideal : Pemimpin yang menjadi pemimpin, bukan pemimpin yang jadi Bos
Pemilu 2017 akan segera berlangsung. Segala persiapan dan “ Embel-embel “ parpol sudah mulai dirancang dan disiapkan se-efisien mungkin demi menjadi salah satu “ Pahlawan” penyalur aspirasi rakyat . 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten akan melangsungkan event yang penting ini. Dan pastinya penuh dengan persaingan politik yang ketat serta memandang stereotip kepada parpol selain yang dianut  “Calon Pahlawan” tersebut. Dalam event nurani rakyat diuji untuk memilih berdasarkan “ Kualitas” pekerjaan bukan “Kuantitas” akan janji yang nantinya akan direalisasikan. Memilih berdasarkan Kualitas yang dimaksud disini adalah memilih berdasarkan kemampuan pemimpin dalam memimpin bukan memilih berdasarkan kuantitas yaitu banyaknya janji yang diumbar dan dibeberkan demi formalitas  agar nantinya terpilih sebagai “Pahlawan” penyalur aspirasi rakyat. Karna yang dibutuhkan rakyat adalah pembuktian yang nyata bukan janji semata.Pemimpin ideal mampu menggerakkan rakyatnya tanpa harus memaksanya, pemimpin ideal tidak ditakuti tetapi disegani,  Pemimpin yang  dapat bekerja dengan waktu yang singkat,cara yang tepat,dan hasil yang akurat.
Disini kita akan mengetahui yang mana yang dikatakan “ Pemimpin” dan yang mana yang dikatakan “ Bos”. Pemimpin adalah orang yang merangkul rakyatnya dan turun langsung dalam setiap permasalahan yang terjadi ,baik permasalahan besar maupun kecil. Ia selalu memecahkan masalah dengan cara kekeluargaan dan tidak menggunakan cara kekerasan. Pemimpin ideal memberikan seluruhnya yang dibutuhkan rakyatnya. Ia tidak memikirkan apa yang nanti didapatinya. Yang penting adalah rakyatnya,rakyatnya.dan rakyatnya. Pemimpin ideal selalu mementingkan kepentingan golongan daripada kepentingan pribadi , sekaligus mampu menyeimbangkan antara perlakuannya terhadap kepentingan golongan dan kepentingan pribadi. Itulah titik berat menjadi seorang pemimpin ,demi menjalankan amanah dan tanggungjawab yang ditujukan rakyat kepadanya. Beda halnya dengan pemimpin tetapi seperti “Bos”. Ia hanya bisa menyuruh tanpa merangkul dan turun langsung bersama rakyatnya. Selagi untung ya dibantu jika rugi “boro-boro” membantu,setetes keringat pun tidak keluar.dan “ Bos” tidak bisa mementingkan kepentingan golongan daripada kepentingan pribadi dan tentu saja tidak akan bisa menyeimbangkannya kayaknya Pemimpin yang benar-benar pemimpin. Pilihlah pemimpin yang mementingkan seluruh kepemimpinannya  untuk rakyat.
Kemudian pemimpin yang dibutuhkan negeri kita yang tercinta ini adalah pemimpin yang bukan hanya memiliki kualitas dibidang “ Leadership” tetapi juga dibidang “Intelegentship”. Pemimpin yang hanya memiliki kualitas kepemimpinan saja tanpa mempunyai kualitas dibidang wawasan tidak bisa disebut dan dicap sebagai pemimpin yang ideal demikian pula sebaliknya pemimpin yang hanya memiliki kualitas dibidang wawasan saja dan tidak memiliki kualitas kepemimpinan juga merupakan pemimpin yang tidak ideal. Perbedaan antara seorang pemimpin dengan yang dipimpin adalah tanggung jawabnya. Apabila seorang pemimpin tersebut memiliki tanggung jawab yang sama dengan yang dipimpin maka dapat dipastikan bahwa pemimpin tersebut “GAGAL”. Karna pemimpin yang ideal selalu memiliki tanggung jawab yang besar serta tingkat pertanggungjawaban yang lebih,lebih,dan lebih tinggi dari rakyatnya.
Indonesia adalah Negara Demokrasi, yang menganut sistem pemerintahan demokrasi. Ini artinya pemerintahan tersebut berasal dari rakyat, dipilih oleh rakyat, dan hasil dari pemerintahan tersebut ditujukan untuk rakyat. Ini artinya rakyat sangat berperan penting. Tingkat Golput-nya rakyat Indonesia terhadap pemilu semakin lama semakin tinggi. Ini akibat nya kurangnya pemahaman rakyat Indonesia akan pentingnya satu suara mereka demi Indonesia yang gemilang dimasa yang akan datang. Dan rakyat WAJIB memilih “Calon Pahlawan” yang akan meneruskan perjuangan bangsa Indonesia kelak. Dengan begitu masyarakat harus selektif memilih pemimpin yang ideal kedepannya. Masyarakat tidak boleh gegabah dalam memilih “Calon Pahlawan” nya dimasa pemerintahan yang akan datang dan tentu saja dilarang golput karna manusia diciptakan tuhan untuk menentukan pilihannya dan ini adalah salah satu pilihan tersebut. Jangan hanya karna tidak adanya calon pemimpin yang didambakan menjadi alasan untuk golput pada pemilu kali ini dan seterusnya. Ingatlah suara anda adalah oksigen pemerintahan Indonesia dimasa yang akan datang. Satu suara anda merupakan 1 komitmen yang akan menjamin kemajuan bangsa Indonesia kedepannya. Ditangan mereka pula lah masyarakat bergantung karna seharusnya pemimpin yang ideal memperjuangkan nasib rakyatnya dan tidak pandang bulu bukan  sebaliknya yaitu menelantarkan rakyatnya sendiri demi kepentingan dan keuntungan individu.
Jadi ayo pilih pemimpin yang berkualitas dengan waktu kepemimpinan yang singkat, cara yang tepat , dan hasil yang akurat. Hapuskan “Money Politic”,hapuskan kasus suap-menyuap, hapuskan segala sesuatu yang menganggu hati nurani rakyat dalam Pemilu seterusnya,demi tercapainya bangsa Indonesia yang lebih gemilang dimasa yang akan datang. “Pikir” lah dulu baru “Pilih”, jangan “Pilih” dulu baru “Pikir” karna penyesalan selalu datang diakhir.